Your Ad Here

To find what your looking for :

Custom Search

Search Results / Hasil Pencarian :

_______________________________________

Salam Lestari
...

Selamat datang di blog GANENDRA GIRI.
Blog ini merupakan forum komunikasi bagi kita-kita yang menyukai petualangan dan olah raga alam bebas. Blog ini sengaja dibuat untuk menyampaikan angan-angan, ide-ide kita yang berkaitan tentang Alam Indonesia, jadi silakan saja posting bebas di blog kita ini artikel-artikel menarik dan pengalaman kita dalam pendakian gunung, ekspedisi, panjat tebing, penelusuran gua dan lain-lain.

Dan tidak menutup kesempatan untuk posting uneg-uneg yang lain yang tidak ada hubungan dengan Alam atau Ganendra Giri, yang penting hubungan silaturahmi kita dapat terjaga dengan baik dan diharapkan justru dapat lebih erat serta memetik keberhasilan bersama dari blog ini.

Bagi teman-teman yang ingin mendapatkan berita terhangat atau posting terbaru dari teman-teman ganendra-giri.blogspot.com langsung ke email masing-masing, silakan masukan alamat email pada kotak isian disebelah KANAN ini dan tekanlah "subscribe me!"... ok??

Atau apabila mau CHATTING sesama Gmail melalui blog ini silakan SIGN IN di Kotak Google Talk.

Akhir kata, selamat posting dan
Avig Nam Astu
Semoga Selamat Selalu

Tomy Chrisbiantoko/Slendro-35
Admin WWW.GanendraGiri.COM

Senin, 19 Mei 2008

Tujuh Gunung di Jabar Mengandung Gas Beracun

BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi mengimbau wisatawan untuk tidak berkemah di tujuh gunung di Jabar yang berpotensi mengembuskan gas beracun. Pengelola wisata tujuh gunung dan kawah itu, diminta mengumumkan bahaya gas beracun kepada pengunjungnya. Data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) menyebutkan, tujuh gunung yang mengandung gas beracun itu, yakni Gunung Salak, Gede (Sukabumi), Tangkuban Parahu (Bandung), Guntur, Galunggung (Tasikmlaya), Papandayan (Garut), dan Ciremai (Kuningan).

Ketujuh gunung itu merupakan bagian dari 66 gunung di Indonesia yang memiliki potensi embusan gas beracun. Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api, PVBMG, Mochamad Hendrasto, menjelaskan gas beracun yang dihembuskan tujuh gunung itu adalah carbon monoksida (CO), carbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), asamsulfat (H2SO2), gas sulfat atau belerang (SO2).

Menurut dia, gas beracun itu akan muncul tiba-tiba, terutama saat hujan. Sebagai upaya pencegahan, lebih baik wisatawan tidak berkemah di lokasi berbahaya tersebut. Bahkan, kata dia, pada waktu-waktu berbahaya, sebaiknya pengelola gunung tidak mengizinkan adanya kegiatan wisata.

"Kita imbau pengelola wisata gunung untuk memampang pengumuman mengenai ancaman gas beracun itu. Pengumuman itu bisa dipampang di pintu masuk gunung," ujar Hendrasto kepada wartawan di Bandung, Senin (9/7). Pasalnya, imbuh dia, wisatawan tidak akan mengetahui ancaman gas beracun itu, bila tidak diumumkan oleh pengelola lokasi wisata itu.

Khusus di Gunung Salak, sebut Hendrasto, sejak Juni-Juli 2007, mengalami gempa vulkanik sebanyak sembilan kali. Artinya, gunung tersebut masih berstatus aktif normal. Karena itu, kondisi gunung yang berstatus aktif itu, sangat riskan dikunjungi oleh wisatawan.

Gunung Berapi di Jawa Barat :
1. Gunung Salak -- 2.211 meter -- Aktif
2. Gunung Gede -- 2.958 meter -- Aktif
3. Gunung Tangkuban Perahu -- 2.084 meter -- Aktif
4. Gunung Papandayan -- 2.622 meter -- Aktif
5. Gunung Galunggung -- 2.167 meter -- Aktif
6. Gunung Guntur -- 2.249 meter -- Aktif
7. Gunung Ciremai -- 3.078 meter -- Aktif
- Ket : diolah dari sejumlah sumber

Karena itu, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) meminta PVMBG Bandung untuk meneliti kandungan gas beracun dari Kawah Ratu, Gunung Salak. Permintaan ini menyusul tewasnya enam orang pelajar SMPN 67 Jakarta Selatan, pada Sabtu (7/7) yang menghirup gas beracun dari Kawah Ratu, Gunung Salak.

Diberitakan sebelumnya, enam orang pelajar SMPN 67 Jakarta Selatan tewas akibat menghirup gas beracun pada Sabtu (7/7) lalu di kawasan Kawah Ratu Gunung Salak perbatasan Kab Sukabumi dan Kab Bogor. Keenam korban tewas adalah Dian Saputra, Resky Arfiandani, Muhammad Junaedi, Sarifah, Andri Junios dan Riska Fitriana.

"Kami sudah meminta PVMBG untuk melakukan penelitian dan eksplorasi terhadap kandungan gas beracun itu," kata Kepala Balai TNGHS, Bambang Suprianto kepada wartawan Senin (9/7). Penelitian, kata dia, diperlukan untuk bisa memastikan penyebab kematian keenam pelajar itu. (san/rig )

Sumber : 1. http://www.republika.co.id
2. http://pendaki.org/index.php?option=com_content&task=view&id=94&Itemid=2

Tidak ada komentar: